Friday, May 10, 2013

Hati-hati Dengan HATI

”Ketahuilah.. sesunguhnya didalam jasad itu terdapat segumpal daging, yang apabila segumpal daging itu baik dia maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila segumpal darah itu rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, ketauhilah bahwa segumpal daging itu adalah hati“.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Abdillah An-nu’man bin Basyir)

Hati, kedengarannya sangatlah familiar dan biasa. Namun, berjuta kata ada dibaliknya
Kalau berbicara tentang hati, orang-orang seketika berpikir itu privasi.

Dan... tak ada satu pun yang tahu jelas mengenai isinya, bahkan si pemilik hati pun kadang cukup rumit untuk membacanya, tetapi lain halnya dengan Sang Maha Pencipta. Hanya Dia lah satu-satunya zat yang mengenal persis mengenai isi-isi di dalamnya.

Berbicara tentang hati, ada dua jenis pemilik hati, ada yang kuat dan juga lemah..

Termasuk jenis pemilik hati apakah saya?Cukup sulit memang untuk memvonis diri sendiri termasuk pemilik hati yang kuat

Melihat kondisi teman-teman sesama remaja kita sekarang, mulai dari status facebook, tweet-tweet, pm, dan berbagai status di social media, pasti sangat mudah bukan untuk menilai? Dengan status galau yang merajalela dan keluhan-keluhan di setiap tweet..

Tapi, kalau terus-terusan seperti ini mau jadi apa generasi kita mendatang? Masa iya selemah itu?
Dan bukankah seorang muslim yang baik itu hatinya selalu tentram karena ada Allah di hatinya?

Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ.

Artinya:  "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." QS. Ar-Ra’d 13. 28

Oh iya, bagaimana halnya dengan orang-orang yang lain di mulut, lain di hati? Apakah itu yang dikatakan munafik?

Rasulullah SAW berdabda:

"Tanda orang munafik ada tiga, apabila seseorang diberi amanat, ia khianat; apabila berbicara, ia dusta; apabila berjanji, ia tidak menepatinya; dan apabila berdebat, ia akan berbuat curang."(HR. Mutafaq’alaih)

Orang munafik ketika berkata seringkali ditambah-tambah dengan kebohongan. Tidak sesuai antara keterangan dan kenyataannya. Bahkan beda antara mulut dan hatinya. Ia tidak bisa dipegang pembicaraannya.. hm, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang munafik.. Aamiin

Begitu hati mudah terbolak-balik dalam sekejap oleh Dzat Yang Maha membolak-balikkan hati..

“Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori)

Perubahan sifat yang ada dalam hati ini terjadi dengan sangat cepat. Semua itu terjadi semata karena kekuasaan yang dimiliki Allah SWT. Dia-lah yang membolak-balikkan hati manusia sesuai dengan kehendak-Nya..
 
“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, condongkanlah hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim)

Sama dengan anggota tubuh yang lainnya, hati juga memiliki penyakit yang bahkan sangat berbahaya..
Penyakit hati yang dimaksud antara lain; Iri, dengki, penghasut, fitnah, khianat, mengeluh, pendusta, cinta dunia, ego, cuek, lalai, khilaf, berburuk sangka, pemarah, bakhil (pelit), dan lain sebagainya..

Wah..wah.. begitu banyak penyakit hati yang sangat berbahaya dan akibatnya bukan hanya mampu merusak jasmani namun juga merusak rohani..

Maka dari itu beberapa cara ampuh seorang muslim sebagai upaya penyembuhan penyakit hati yang dideritanya, antara lain:
1.    Membaca dan menyimak Al Qur’an
Allah SWT telah memastikan bahwa al-Qur’an adalah penawar dari penyakit, penerang dan cahaya bagi hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Firman Allah SWT :
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman….” (QS. al-Isra’ : 82)
2.    Merasakan keagungan Allah SWT
Banyak dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang mengungkap tentang keagungan Alloh. Jika seorang muslim memperhatikan nash-nash tersebut, niscaya akan bergetar hatinya dan jiwanya akan tunduk kepada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui sebagaimana firman Allah :
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. al-An’am: 59)
3.    Mencari dan mempelajari ilmu agama
Yaitu ilmu yang bisa menghasilkan rasa takut kepada Allah SWT dan menambah nilai keimanannya. Tidak akan sama keadaan orang yang mengetahui dan orang yang tidak mengetahui.
4.    Banyak berdzikir
Dengan berdzikir kepada Allah SWT keimanan bertambah, rohmat Allah datang, hati tenteram, para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa terampuni. Rosulullah saw bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, andaikata kamu tetap seperti keadaanmu di sisiku dan di dalam berdzikir, tentu para malaikat akan menyalami kamu di atas tempat tidurmu dan tatkala dalam perjalanan.” (HR. Muslim)\
5.    Memperbanyak amal sholeh
Banyak hal yang dapat digunakan sebagai lading amal sholeh bagi kita. Sedangkan bentuk dan cara memperbanyak amal sholeh diantaranya adalah:
• Sesegera mungkin melaksanakan amal sholih
• Melaksanakan amal sholih secara terus-menerus
• Tidak gampang bosan dan capai dalam melaksanakannya
• Mengulang beberapa amal sholih yang terlupakan
• Senantiasa berharap apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT
6.    Rajin melakukan ibadah
Di antara rahmat Allah SWT ialah dengan diberikan-Nya beberapa macam peribadatan, sebagiannya berbentuk fisik seperti sholat, sebagiannya berbentuk materi seperti zakat, sebagiannya berbentuk lisan seperti dzikir dan do’a. Bahkan satu jenis ibadah bisa dibagi kepada wajib, sunnah, dan anjuran. Yang wajib pun terkadang terbagi kepada beberapa bagian. Berbagai jenis ibadah ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai penyembuh dari penyakit hati atau lemahnya keimanan.
7.    Takut meninggal dalam keadaan su’us khotimah
8.    Banyak mengingat mati
Rosulullah saw bersabda:
“Perbanyaklah mengingat penebas segala kelezatan, yakni kematian.” (HR. Tirmidzi)
Di antara cara yang efektif untuk mengingatkan seseorang terhadap kematian ialah dengan berziarah kubur, mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, dan lain-lain.
9.    Selalu ingat akan tibanya hari akhir
10.    Menelaah firman-firman Allah SWt yang terkait dengan peristiwa alam
11.    Bermunajat dan pasrah kpeada Allah SWT
12.    Tidak terlalu mengharap dunia
13.    Berdo’a kepada allah SWT agar dijaga keimanan kita
 
 
Semoga Allah senantiasa menjaga kita agar terhindar dari penyakit hati yang dapat melemahkan iman kita..


Dan semoga kita senantiasa dekat kepadaNya serta diberik perlindungan baik di dunia maupun akhirat.. Aamiin ^ ^

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com