Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh..
Adab merupakan tata cara dan bergaul
merupakan sosialisasi atau berinteraksi antar sesama, adab bergaul dalam Islam
tentu harus kita pahami.. Dan beberapa catatan sewaktu pengajian jum’at yang
saya temukan di antaranya:
1. Menundukkan
Pandangan
Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala dalam
Surah An-nur ayat 30 dan 31: "Katakanlah
kepada orang-orang laki-laki yang beriman "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka perbuat."
"Katakanlah kepada wanita yang
beriman :"Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. “
Dalam ayat di atas, Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
menjelaskan bahwa seorang muslim dan muslimah tak boleh memandangi lawan jenis
yang bukan mahramnya.
“Kenapa seperti itu? Bagaimana bisa?
Bagaimana jika di hadapan kita adalah lawan jenis yang bukan mahram kita,
sedang kita tidak sengaja melihatnya?”
Hmm, melihat dapat diperbolehkan atau halal jika pandangan
itu hanya sekali dan tak disengaja. Yah, dan pandangan pertama namun diikuti
pandangan berikutnya berasal dari setan dan dapat menimbulkan fitnah sehingga
tidak diperbolehkan.
2. Menutup
Aurat
Allah Subhaanahu wa Ta’ala
berfirman, “Dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa
nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.”
(QS. An-Nûr: 31).
Juga firman-Nya, artinya, “Hai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzâb: 59).
Ukhti wa akhi tentu tahu mengenai kedua ayat di atas, bukan? Namun sudahkah kita mengamalkannya? Jika belum, mari tanyakan pada hati kecil ini. Sudikah jika disiksa oleh siksaan yang teramat berat di akhirat kelak? Dan kalau sudah, Alhamdulillah.. mari kita perbaiki dan perbaiki lagi. ^^
Ukhti wa akhi tentu tahu mengenai kedua ayat di atas, bukan? Namun sudahkah kita mengamalkannya? Jika belum, mari tanyakan pada hati kecil ini. Sudikah jika disiksa oleh siksaan yang teramat berat di akhirat kelak? Dan kalau sudah, Alhamdulillah.. mari kita perbaiki dan perbaiki lagi. ^^
3. Ada Pembatas Antara Ikhwan dan Akhwat
Seorang Muslim atau Muslimah yang
memiliki keperluan terhadap lawan jenisnya, sebaiknya menyampaikannya dari
balik tabir pembatas. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang
artinya, “Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (para wanita) maka
mintalah dari balik hijab.” (QS.
Al-Ahzâb: 53).
Selain adab bergaul dengan lawan jenis, mengenai memaafkan pun sedikit diulas. Pernahkah kita mendengar pepatah ini? “Air
tuba dibalas dengan air susu”. Pepatah yang ketika dibalik terdengar luar
biasa. Ya, mari memaafkan seseorang yang pernah memberi kita segelas air tuba
tersebut dan membalasnya dengan segalon air susu. Walaupun sulit, namun kita
tetap harus melakukannya. Walau mudah diucapkan dan tidak semua orang mampu
melakukannya dengan ikhlas.
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman “Dan hendaklah mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah
maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS An-Nuur :22)
Rasulullah
Saw. pun bersabda “Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah
memberinya maaf pada hari kesulitan (HR Ath-Thabrani).
Subahanallah.. Semoga kita selalu
dalam naungan-Nya dan mampu melaksanakan segala perintah-Nya, juga mengamalkan sunnah-sunnah sang tauladan seluruh umat manusia, Rasulullah Saw. Aamiin ^_^
0 comments:
Post a Comment