Tuesday, December 24, 2013

Neo Odiga?


Dan    hingga kini pun tanda tanya tak terjawab tak kunjung reda. Layaknya sekop menyauk awan, membentuk liang tanpa dasar. Syukur saja tak sempat air menelaga di pelupuk sana walau kinasih belum juga mengadu. Tak seperti kebanyakan insan yang mampu terbang dengan kepakan sayap berbulu api, bla bla dan bla bertebaran tuk buktikan betapa cinta, ungkapnya.

Sedang di ambang seperti ini sudah tak asing lagi baginya, ingin tahu namun tak mampu bertanya. Terhunjam geram di atas jalan setapak. Mungkin rindu. Apa yang salah?
Tidakkah setiap kaki berhak memilih jalannya tuk berkiprah?
Walau rasa kehilangan semakin menderu.
Walau jarak menghambat gradasi pelangi.
Semoga awan, bintang, candra, serta mentari tak juga lari.


 













 Maros, 24 Desember 2013

Teruntuk saudara entah dimana


2 comments:

Aisyah Istiqomah Marsyah said...

tetap menulisssss ;) Yang memalukan itu bukanlah tulisan y tidak bagus, tetapi memalukan apabila kita tahu manfaat dari menulis dan kita mengabaikannya. :D

nah, btw,,, candra itu apa yah? *serius nanya* ;)

Zakinah Rizky Rahman said...

Iye, Terima kasih kak ^,^
candra pengganti kata bulan kak..
liat d google jga sih :D hehe semoga maknanya sama

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com