Mengeja Kenangan

Apa kabar saudara-saudariku?
Sebagaimana perjumpaan kita sehari-hari, Alhamdulillah nampak sehat wal 'afiat.
Apa kabar semangatmu?
Semoga kian membara dan bergejolak bak api menyulut jerami yang tak pernah ragu.
Apa kabar imanmu?
Kuharap tetap berpijar bak biru lazuardi di tengah malam kelam.
Ya, kuharap seperti itu. Walau sempat muncul kekhawatiran di dalam benak. Masihkah ia seperti dulu? Sebab bola mata yang hanya mampu melihat sisi luarmu saja ini tidak lagi menemukan semangat juang dakwah seperti dulu.

Rasanya tak nyaman sama sekali. Mungkin rindu akan kenangan.
Kenangan dalam bersama-sama mengejar ilmu akhirat nan abadi.
Kenangan dalam gurauan saat merapikan mushalla.
Kenangan dalam berbondong-bondong memasuki majelis ilmu di setiap jum'atnya.
Kenangan akan berduyun-duyun mengikuti liqo' di bawah bayangan pohon pun teriknya baskara.

Ahh, ku harap sekedar prasangka kedua bola mataku saja.

Maros, 24 Januari 2013

Dalam harap ukhuwah nan abadi