Wednesday, August 20, 2014

Menanti Sunrise Pulang

Di awal kedatangannya, sosoknya mengagumkan.
Membuat tubuhmu hangat dan matamu berbinar.
Ia menyapu embun pada pucuk-pucuk kemuning, menyapa manusia-manusia yang sebagian masih terlelap dengan senyuman suam pun menyejukkan.
Ia hadir dengan sosok ramah dan menawan. Sayangnya tak berselang lama, ketika ia tepat di atas kepalamu, teriknya menyilaukan, membuat setiap kening yang dijumpanya berkerut dan mata menjadi sipit, ia tak lagi hangat.

Namun sangat dinanti para ibu rumah tangga tuk mengeringkan jemuran mereka.
Ketika awan-awan menjingga, cahayanya meneduhkan, perawakannya menyejukkan, ia selalu saja disambut oleh burung-burung yang pulang bekerja, menghampiri anak-anaknya di sangkar buatannya dengan penuh cinta.
Ia dengan setia menanti burung-burung pulang dengan pencahayaan oranyenya.




Lalu seakan ingin ikut pulang. 
Tanpa sepatah salam perpisahan. Ia hanyut oleh air laut, bersembunyi dibalik gunung-gunung nan menjulang, menuruni balik-balik atap kantoran.
Lalu menghilang dalam semenit.
Ia pergi tuk dinanti...

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com