Saturday, January 5, 2013

Sungguh Indahnya Hujan


Seperti judul diatas, begitu indahnya hujan. Bagaimana ia diciptakan, mulai dari diangkatnya air, disimpan dalam awan, dan lalu diturunkan ke bumi. Begitu indahnya hujan…
Selayaknya kita bersyukur, bukan malah memakinya…

Kalaupun adanya hujan malah mebuat manusia tenggelam dalam banjir, atau jadi menimbulkan tanah longsor, SEMATA-MATA BUKAN KARENA HUJAN! BUKAN KARENA TUHAN SALAH WAKTU DALAM MENURUNKANNYA. TAPI, KARENA KITA YANG TIDAK BISA MEMPERSIAPKAN AKAN KEHADIRANNYA YANG SUDAH TERJADWAL. KARENA KITA TELAH MEMUSUHI ALAM. KARENA TANGAN-TANGAN KITA YANG TELAH MERUSAK ALAM INI.

Hingga ketika datang hujan, yang ada adalah sebagian memaki-maki. Apa kita ini tak sadar? Apa kita tak tahu? Siapa yang menurunkan hujan? Segeralah kita bertaubat, dan memperbaiki kerusakan. Lalu beramai-ramai menengadahkan tangan-tangan kita, seraya berkata :

ALLHUMMA SOYYIBAN NAAFI’AA…

  • Berdo’a Setelah Turunnya Hujan
 
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا 
مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”[25]

Dari hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah) setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, ”Tidak boleh bagi seseorang menyandarkan turunnya hujan karena sebab bintang-bintang. Hal ini bisa termasuk kufur akbar yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam jika ia meyakini bahwa bintang tersebut adalah yang menciptakan hujan. Namun kalau menganggap bintang tersebut hanya sebagai sebab, maka seperti ini termasuk kufur ashgor (kufur yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam). Ingatlah bahwa bintang tidak memberikan pengaruh terjadinya hujan. Bintang hanya sekedar waktu semata.”[26]

 sumber: 
http://sunfather.wordpress.com/2011/11/02/begitu-indahnya-hujan/
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2795-beberapa-amalan-ketika-turun-hujan.html 

"Allah memberi pelangi setelah hujan, ada senyum setelah air mata, ada nikmat sehat setelah sakit, ada berkah di setiap cobaan, dan jawaban indah di setiap doa-doamu."- Magdalena

Subhanallah...

Segala puji bagi Allah, pada saat ini Allah telah menganugerahkan kita suatu karunia dengan menurunkan hujan melalui kumpulan awan. ^_^

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com