Saat mereka bertanya apa yang bisa kusanjungkan mengenaimu.
Saat kamu sendiri menanyakan apa yang dapat kubanggakan tentang dirimu.
Aku terdiam. Lalu melontarkan kata-kata pembelaan. Kalian menyangkal. Aku tertawa masam.
Di akhir malam, saat ragaku meminta untuk dilelapkan, pikiranku masih menjelajah di langit-langit kamar.
Terbang bersama nyamuk-nyamuk yang mencari mangsa.
Pertanyaan-pertanyaan itu terngiang dan seakan menyerang kembali.
Masih tak kudapati jawaban yang pasti.
Aku berpikir keras.
Mengumpulkan semua kelebihan-kelebihanmu, namun masih saja belum meyakinkan.
Sampai aku pun tersadar.
Aku memilihmu bukan karena hal-hal yang dapat dibanggakan itu.
Aku jatuh sedalam ini olehmu bukan karena kelebihan-kelebihanmu.
Aku yang kini takut kehilanganmu bukan karena apa-apa yang ada pada dirimu.
Jawabanku singkat.
Terserah ingin kalian terima atau bahkan tertawakan.
Aku tidak lagi peduli.
Jawabanku satu.
Tapi karena itu kamu.
Kamu yang telah aku pilih, dan kamu yang terpilih olehku.
Wednesday, January 23, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment