Dari pandangan saya pribadi, perasaan yang sering diumbar sejatinya bukanlah ketulusan
Melainkan sekedar memunculkan kebahagiaan dan ketentraman untuk diri sendiri
Saya menganggapnya sebuah keegoisan yang tak disadari
Karena diumbarnya sebuah perasaan, itu berarti perasaan itu sedang tidak berada di lubuk hati
Bisa jadi hanya berada di lapisan terluar, tidak di dalam lubuk
Karena sesuatu yang berada di lubuk hati, pasti ingin sekali kita jaga agar keberadaannya di lubuk sana semakin aman
Sedangkan yang hanya berada di lapisan terluar dari hati akan sangat mudah untuk diumbar kesana kemari karena keberadaannya yang tidak spesial sama sekali
Maka dari itu, dari cara saya berpikir, jika seandainya kamu memang benar-benar ingin menunjukkan ketulusan maka tidak perlu diumbar, tidak perlu disampaikan kepada dia atau orang-orang disekitarnya secara berulang-ulang maupun hanya sekali
Tidak perlu
Karena kalau memang yang kamu rasakan adalah sebuah ketulusan, maka ketulusan itu akan menjelma menjadi kedamaian yang akan ia rasakan
Bukan hanya kedamaian dirimu sendiri
Karena kalau memang yang kamu rasakan adalah sebuah ketulusan, maka jadikan hal itu sebagai pengetuk pintu hatinya, lalu jadikan doa sebagai kunci untuk membukanya
1 comments:
Cieeee ukhty kiki jieee
Post a Comment